Sudah bukan menjadi rahasia, bahwa rokok memiliki banyak kandungan racun  yang berbahaya bagi tubuh seseorang.  Namun kegiatan merokok tetap tidak dapat dihentikan dengan mudah walaupun peringatan dilarang merokok beserta akibatnya sudah tertulis di bayak tempat umum, bahkan di bungkus rokok itu sendiri. Beberapa orang pintar yang mengerti akan bahayanya akan menghindari rokok yang membahayakan dirinya dan juga orang sekitarnya, termasuk pemilik perusahaan rokok itu sendiri.

Pemilik Usaha Rokok yang Tidak Merokok

Dengan banyaknya bahaya rokok yang ditimbulkan, seharusnya  membuat orang berfikir kembali  sebelum memutuskan untuk mulai merokok. Mereka tidak akan membunuh dirinya sendiri dengan racun rokok hanya karena kesenangan semata. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang pintar dan kaya yang menjadi pengusaha rokok justru tidak merokok, pengusaha tersebut diantaranya

1. Pewaris Perusahaan Djarum

Robert Budi Hartono

Djarum merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, bahkan sudah memiliki pangsa pasar di Amerika Serikat. Perusahaan yang terkenal akan program beasiswanya ini  dipegang oleh.  Sebagai orang terkaya, dengan jumlah kekayaan 17,4 miliar dollar AS, justru Robert tidak menghabiskan uangnya dengan batang rokok yang diproduksinya. Hal ini tentu sangat mengagetkan, karena pada umumnya orang akan menggunakan produknya sendiri sebagai wujud penghargaan dan rasa bangga.

Tentu sebagai orang pintar yang memiliki banyak usaha, ia tidak akan membunuh dirinya dengan rokok yang jelas mengandung racun berbahaya. Sementara peringatan dilarang merokok sudah ada di berbagai tempat umum  karena  bahaya yang ditimbulkan.

2. Direktur PT HM Sampoerna

Yos Adiguna Ginting

Sama dengan  Djarum, PT Sampoerna juga masuk dalam kategori perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Direktur dari perusahaan ini adalah Yos Adiguna Ginting yang sempat viral di media sosial karena pernyataan jujurnya yang tidak merokok serta alasan yang digunakan.  Pada tahun 2017 lalu tepatnya di Universitas Airlangga Surabaya, Yos mengatakan bahwa ia tidak merokok karena menurutnya merokok itu adalah pilihan orang dewasa, dan tidak merokok adalah pilihannya.

Baca juga: Rokok, Benda yang Bisa Merugikan Siapa Saja Termasuk Aparatur Negara!

Bahkan sebagai pengusaha yang mematuhi peraturan pemerintah, Yos  memberi peraturan dilarang merokok pada area kerja perusahaannya, namun menyediakan tempat khusus bagi perokok yang tentunya jauh dari jangkauan karyawan lainnya.

3. Pemilik Perusahaan PT Gudang Garam

Susilo Wonowidjojo

Pemilik PT Gudang Garam adalah Susilo Wonowidjojo yang sukses dengan bisnisnya sehingga memiliki kekayaan mencapai 5,3 miliar dollar AS.  Namun yang unik dari pemilik perusahaan ini adalah keengganannya untuk merokok, walaupun rokok produksinya sendiri. Bukan berarti ia tidak bangga akan produk perusahaannya, namun ia memiliki alasan lain yang sempat diungkapkannya pada karyawannya.

Menurut Susilo, di bungkus rokok sudah terdapat peringatan merokok yang akan mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti jantung dan kanker. Ia tidak ingin menjadi orang kaya yang memiliki penyakit mematikan sehingga tidak bisa menikmati kekayaannya. Sementara alasannya membuat pabrik rokok sangat mengagetkan yakni karena rokok itu dibuat untuk orang yang tidak bisa membaca, sudah jelas tertera bahaya rokok, seharusnya peringatan dilarang merokok tidak diabaikan begitu saja.

Itulah beberapa pengusaha rokok yang justru memilih untuk tidak memakai produk perusahaannya sendiri karena mengerti akan bahaya yang ditimbulkan. Sebagai orang yang cerdas mulailah berhenti merokok dan sedini mungkin menghindari pengaruh rokok dari lingkungan. Caranya adalah dengan tidak mengabaikan peringatan dilarang merokok serta bahayanya yang sudah tertulis di bungkus rokok itu sendiri.